Rabu, 07 April 2010

bagian 2

A. Latar Belakang Masalah


Pada masa sekarang ini perubahan paradigma lama dalam segala bidang, salah satunya adalah bidang komunikasi pemasaran. Semakin tingginya tingkat persaingan diantara perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swata secara nasional, pada era sekarang ini dan disahkannya undang-undang BHMN perguruan tinggi yakni negara tidak menanggung semua biaya pindidikan tersebut akan tetapi pihak perguruan tinggi harus mampu menopang kebutuhannya. Dan untuk menopang kegiatan itu pihak perguruan tinggi harus pintar memutar pikiran untuk mencukupi kebutuhannya. Dalam hal tersebut pihak perguruan tinggi harus bisa mendapatkan mahasiswa yang banyak agar kebutuhannya dapat terpenuhi.
Persaingan bisnis bukan hanya di bidang- bidang profit saja akan tetapi perguruan tinggi juga mempunya persaingan bisnis untuk memperebutkan mahasiswa-mahasiswa baru. Merek akan dihubungkan dengan citra khusus yang mampu memberikan asosiasi tertentu (brand association) dalam benak pelanggannya. Salah satu asset tak berwujud adalah ekuitas yang diwakili oleh merek.
Bagi banyak perusahaan, merek dan segala yang mewakilinya merupakan asset yang paling penting, karena sebagai dasar keunggulan kompetitif dan sumber penghasilan masa depan. Namun, merek-merek jarang dikelola secara terkoordinasi, dan tidak ada sikap koheren yang memandang asset tersebut memang semestinya dijaga dan diperkokoh.

Nama atau istilah “merek” (brand) memang bukan sekedar nama, istilah (term), tanda (sign),
symbol atau kombinasinya. Lebih dari itu, merek adalah janji perusahaan untuk secara konsisten memberikan fasilitas pendukung kegiatan belajar mahasiswa yang sangat lengkap dengan biaya pendidikan yang lebih murah. Dan janji inilah yang membuat masyarakat mengenal merek tersebut,
lebih daripada merek yang lain. Kenyataannya, sekarang ini karakteristik unik
dari pemasaran modern bertumpu pada penciptaan merek-merek yang bersifat
membedakan (different) sehingga dapat memperkuat brand image perusahaan.
Untuk mengkomunikasikan brand image kapada stakeholders (termasuk pelanggan) dapat dilakukan melalui iklan, promosi, publisitas, dan
biaya pendidikan yang lebih murah dibanding perguruan tinggi yang lainnya, dengan fasilitas pendidikan yang sama.
Dalam kaitannya dengan komunikasi pemasaran yang dilakukan humas universitas trunojoyo dalam membangun nama baik (brand) dimata masyarakat adalah dengan kegiatan komunikasi pemasaran dengan
memperkenalkan universitas trunojoyo dari berbagai segi baik segi fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar,
kualitas dosen yang baik, prestasi akademik maupun prestasi non akademik juga harus ditingkatkan agar masyarakat tahu bahwa universitas trunojoyo mampu bersaing dengan perguruan tinggi yang lain. Tentunya hal tersebut mempunyai tujuan untuk
memperkenalkan dan menawarkan kepada masyarakat untuk menempuh pendidikan diploma dan sarjana di universitas trunojoyo. Berbagai kegiatan pemasaran dilakukan oleh
humas universitas trunojoyo yang merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memikat para lulusan sma dan sederajat agar pelajar tersebut ingin menempuh pendidikan di universitas trunojoyo.

Universitas trunojoyo agar menjadi perguruan tinggi yang terkenal dan dan dipercaya masyarakat luas akan kualitas lulusan – lulusannya yang sangat bermutu dan tidak kalah dengan lulusan perguruan tinggi lain, dan hal
itu juga merupakan asset yang tak ternilai. Pihak humas berupaya untuk meningkatkan pengenalan masyarakat indonesia tentang nama Universitas Trunojoyo sebagai perguruan tinggi negeri satu satunya di pulau madura. Namun, usaha yang paling sering dilakukan adalah melalui program pemasaran dan komunikasi pemasaran, agar tercipta nama baik (brand) yang mendukung, kuat dan unik di benak masyarakat antara nama Universitas trunojoyo dengan atributnya. Oleh karena itu pihak humas universitas trunojoyo harus mampu menjaga citra perguruan tinggi di mata seluruh masyarakat indonesia (khsusnya kabupaten bangkalan).

Oleh karena itu, tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa usaha untuk membangun nama (brand) yang baik dimata masyarakat merupakan hal yang sangat penting. Bagi suatu perguruan tinggi yang mempunyai kualitas dosen yang tidak kalah dengan PTN maupun PTS yang lain, juga fasilitas yang dimiliki yang lengkap dapat merubah image yang selama ini ada. Namun, dibutuhkan usaha komunikasi pemasaran yang efektif dan konsisten untuk membangun dan mempertahankan
citra baik yang akan tercipta danyang sudah terbentuk dengan sendirinya. Adapun kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan dengan oleh HUMAS Universitas Trunojoyo guna membangun citra baik dimata masyarakat diantaranya adalah melalui iklan yang efektif, promosi di sma- sma baik dibangkalan maupun di indonesia secara umumnya.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut :
”Bagaimana pengaruh kegiatan komunikasi pemasaran dalam membangun nama Universitas Trunojoyo dimata masyarakat indonesia (kabupaten bangkalan)” .

C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui pengaruh kegiatan komunikasi
pemasaran untuk membangun nama universitas trunojoyo dimata masyarakat indonesia (bangkalan) yang dibuat oleh humas”.

D.HIPOTESIS
H0: Adanya pengaruh komunikasi pemasaran yang dilakukan humas universitas trunojoyo untuk membangun nama (brand) dimata masyarakat indonesia (bangkalan).
H1: Tidak ada pengaruh komunikasi pemasaran yang dilakukan humas universitas trunojoyo untuk membangun nama (brand) dimata masyarakat indonesia (bangkalan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar